Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu;
Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu;
Jika engkau memerlukan pertolongn darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya;
Jika engkau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik;
Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu;
Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya;
Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh;
Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi;
Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu;
Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu;
Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu;
Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.
Nah.. apakah kita telah memiliki sahabat sejati seperti itu? Emh.. bukankah akan lebih baik jika kita introsfeksi diri dulu, apakah diri kita sendiri sudah layak disebut sahabat sejati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar